Doa dan Harapan dari Tanah Rantau: Ucapan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Buru
Tanggal 26 Mei 2025, yang jatuh pada hari Senin, tercatat sebagai hari penuh makna bagi seluruh masyarakat Kabupaten Buru. Hari itu bukan sekadar prosesi pelantikan, tetapi momen yang membawa harapan baru bagi sebuah daerah yang terus bergerak maju, dengan semangat persatuan dan harapan masa depan.
Atas nama seluruh keluarga besar Persaudaraan Masyarakat Buru (PMB) yang berada di Pulau Jawa, dengan penuh ketulusan saya menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik kepada Bapak Ikram Umasugi, S.E., sebagai Bupati Buru, dan Bapak Sudarmo, S.P., M.Si., sebagai Wakil Bupati Buru.
Pelantikan ini adalah bukti kepercayaan rakyat yang begitu besar, dan juga sebuah amanah yang luhur untuk menjaga, merawat, dan menyejahterakan Kabupaten Buru tanpa memandang latar belakang, pilihan politik, ataupun perbedaan lainnya. Kami percaya, Bapak berdua mampu merangkul seluruh masyarakat Kabupaten Buru, baik yang disebut kawan maupun yang pernah dianggap lawan, karena pada akhirnya semua adalah anak-anak negeri yang mendambakan kemajuan bersama.
Sebagai perantau yang jauh dari tanah leluhur, kami yang berada di Pulau Jawa—khususnya di Jakarta—merasa haru dan bangga melihat tonggak baru ini. Namun dalam rasa bangga itu, terselip juga kerinduan dan kekhawatiran: jangan sampai anak-anak Buru di rantau terlupakan. Kami adalah bagian dari Buru, darah kami adalah darah Buru, dan meski kami jauh secara geografis, hati kami tetap menyatu dengan tanah kelahiran.Kami berharap pemerintahan ini tetap membuka ruang komunikasi dengan perantauan—tidak hanya ketika kampanye, tetapi sepanjang masa jabatan. Kami siap menjadi mitra, sahabat, dan jembatan antara pemerintah dan masyarakat di luar daerah.
Dalam konteks dunia pendidikan, saya secara pribadi juga menyampaikan harapan agar para kepala sekolah dan para guru yang telah mengabdi dengan tulus, tidak serta-merta dimutasi tanpa alasan yang mendesak. Mereka adalah ujung tombak pendidikan, dan kinerja mereka selama ini sangat baik. Jika tidak ada alasan kuat dan objektif, biarkan mereka terus melayani di tempat mereka bertugas. Jika pun harus ada penyegaran, biarlah itu menjadi keputusan yang bijak dan berkeadilan, bukan karena tekanan atau kepentingan lain.
Kami tidak menutup mata bahwa jalan pemerintahan tentu tidak mudah—akan banyak tantangan, suara yang memuji dan mengkritik. Tapi pemimpin sejati bukan yang menjawab semua dengan amarah, melainkan dengan kerja nyata dan hati yang lapang.
Harapan kami sederhana: semoga Buru menjadi rumah yang damai, tempat semua anak-anaknya—baik di kampung maupun di rantau—dapat pulang dan merasa diterima. Pemerintahan ini kami harapkan menjadi pemerintahan yang menyatukan, bukan memecah, dan menjadi cahaya bagi generasi yang akan datang.Dengan segala kerendahan hati, saya mewakili Persaudaraan Masyarakat Buru (PMB) se-Pulau Jawa menyampaikan: Selamat menjalankan amanah, Bapak Ikram Umasugi dan Bapak Sudarmo.
Doa kami mengiringi langkah Bapak berdua. Jangan lupakan kami yang di rantau. Kami rindu, kami cinta, kami tetap bagian dari Buru.
Hormat Saya:
Bahri Warhangan
Ketua Persaudaraan Masyarakat Buru (PMB) se-Pulau Jawa


