Mengklaim Hak Susah, Pekerja Keluhkan Keterlambatan Layanan BPJS Ketenagakerjaan di NTT
Koreksi News
... menit baca
Menurut salah satu pengaduan yang diterima oleh KSPSI, seorang pekerja mengaku dipersulit saat mengajukan klaim. Meskipun berkasnya sudah dinyatakan lengkap sebulan yang lalu, saat datang kembali ke loket pelayanan, ia justru diminta untuk mengisi ulang formulir permohonan dari awal.
"Saya bingung, bagaimana sistem kerja di lembaga sebesar BPJS Ketenagakerjaan bisa seperti ini?" ujar pekerja yang enggan disebutkan namanya saat mengadu ke KSPSI. "Ternyata bukan hanya saya, banyak pekerja lain yang mengalami perlakuan serupa, bahkan ada yang lebih parah."
Ia juga menceritakan usahanya meminta bantuan kepada anggota DPRD NTT untuk menyampaikan keluhannya. Namun, hal itu tidak membuahkan hasil, dan ia tetap diminta mengisi formulir baru saat kembali ke loket pelayanan BPJS.
Menanggapi hal ini, Ketua KSPSI NTT, Bernard Oncu Bera Duan, S.H, menyayangkan buruknya pelayanan yang diberikan. "Jika para petugas yang melayani pekerja di BPJS merasa tidak bisa melayani kebutuhan pekerja, lebih baik mengajukan pengunduran diri," tegas Bernard.
Ia menambahkan, petugas yang tidak kompeten sebaiknya dimutasi ke posisi yang tidak berinteraksi langsung dengan pekerja, "Daripada ditempatkan di loket pelayanan dan mempersulit pekerja dalam mengklaim hak-haknya," pungkas Bernard, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Buruh Provinsi NTT.
Keluhan ini menjadi sorotan serius bagi pihak terkait, khususnya BPJS Ketenagakerjaan, untuk segera memperbaiki sistem dan meningkatkan kualitas layanan demi memastikan hak-hak pekerja terpenuhi dengan cepat dan tanpa hambatan.(SAMUEL).
Sebelumnya
...
Berikutnya
...