E8lLixHRDGb1xRnfaGQAOqap3MrzuUX2KzUNPsqv
Bookmark

Bertahun-tahun Dibiarkan, Jembatan Sei Paham di Lintas Provinsi Anjlok, Warga Akan Patungan Untuk Memperbaiki

ASAHAN // KoreksiNews
- Kemacetan terjadi di  jalan provinsi Sumatera Utara di Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, pada Kamis (16/1/2025) sore. 

Kendaraan, mulai dari mobil pribadi, truk, becak, sepeda motor, hingga pejalan kaki, terpaksa antrean dikarenakan anjloknya jembatan di kawasan tersebut.

Jembatan yang menjadi penghubung utama antara Desa Sei Paham, Desa Pertahanan, Desa Perbangunan, hingga Tanjung Leidong, dilaporkan anjlok sekitar pukul 16.45 WIB. Kerusakan ini memutus akses vital bagi warga dan kendaraan yang melintas di jalan lintas provinsi tersebut. 

Ganti Sitorus, salah satu warga Kecamatan Sei Kepayang, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang belum juga memperbaiki jembatan meski kerusakannya sudah berlangsung bertahun-tahun.  

"Jembatan kami ini hanya terbuat dari batang kelapa yang dilapisi pasir, tanah, dan batu kerikil. Sudah lama sekali, wajar kalau sekarang lapuk. Kami sangat kecewa karena belum ada kepastian dari pemerintah," ujar Ganti.  

Ia menambahkan bahwa masyarakat setempat berencana mengumpulkan uang secara swadaya untuk membeli batang kelapa agar jembatan bisa diperbaiki sementara. 

" Maka kamilah besok masyarakat patungan duit untuk membeli batang kelapa sebab belum ada bantuan dari pemerintah provinsi maupun desa,"ungkapnya.
Kepala Desa Sei Paham, Japilian, melalui perangkat desanya, Andre, menyatakan bahwa pihak desa sudah berkali-kali meminta perhatian dari pemerintah.  

"Beberapa kali DPRD Kabupaten Asahan, DPRD Provinsi Sumatera Utara, dan dinas terkait meninjau kondisi jembatan ini, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Kami meminta agar Pemerintah Provinsi segera memperbaiki jembatan ini karena berada di jalan provinsi," tegas Andre.  

Ia juga menjelaskan bahwa akibat anjloknya jembatan, pengguna sampan kecil yang biasa melintas di sungai di bawah jembatan pun tidak dapat mengakses jalur tersebut.  

Ketika ditanya lebih lanjut, Andre mengungkapkan bahwa peninjauan terakhir dilakukan empat tahun lalu, namun hingga kini belum ada tindakan konkret. 

"Surat pemberitahuan sudah kami sampaikan ke pihak kecamatan. Kami harap kejadian ini segera mendapat perhatian serius," ujarnya.(Ilham Gani).
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar
BAGAIMANA MENURUT ANDA