Saat ini, SMPN Satu Atap 7 hanya memiliki 10 siswa dengan 10 tenaga pengajar, termasuk 3 guru honorer. Sekolah ini juga memiliki tiga ruang kelas yang masih membutuhkan peningkatan fasilitas.
“Kami berharap ke depan jumlah siswa semakin bertambah, sehingga sekolah ini dapat lebih berkembang. Selain itu, kami juga mengusulkan pembangunan akses jalan yang lebih baik, mengingat keberadaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di sekitar lokasi sekolah,” ujar Tambun, S.Pd.
TONTON JUGA VIDEONYA:Sementara itu, warga Desa Ngurit, Ineng L mengajak para orang tua di Desa Ngurit untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SMPN Satu Atap 7.
“Sekolah ini sudah ada di Desa Ngurit. Mari kita manfaatkan keberadaan sekolah ini untuk pendidikan anak-anak kita,” kata Ineng.
Sekretaris Desa Ngurit, Dwifa Maradoni, juga menyampaikan apresiasi kepada media yang telah mengunjungi SMPN Satu Atap 7. “Terima kasih kepada rekan media Koreksi News yang bersedia hadir di Desa Ngurit dan mendukung sekolah ini,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah desa, diharapkan SMPN Satu Atap 7 dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di Desa Ngurit dan sekitarnya.(ENGO S/ Abdullah).
Posting Komentar