Ritual sakral ini dipimpin langsung oleh Penghulu Adat Sunandi, dan turut dihadiri oleh Humas PT Mitra Barito, Werman, perwakilan perusahaan Rolie Pendi, serta sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat. Prosesi berlangsung khidmat dan penuh makna.
Penghulu Adat Sunandi menjelaskan bahwa ritual ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Dayak setiap kali membuka lahan atau memulai aktivitas besar. Tujuannya adalah untuk memohon perlindungan dari roh-roh jahat serta kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan.“Ritual ini sudah ada sejak nenek moyang kami. Setiap membuka lahan, apapun bentuknya, kami selalu meminta izin. Karena pada dasarnya, kita hanya meminjam. Tanah, air, dan segala yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan,” ujar Sunandi kepada KoreksiNews.
Humas PT Mitra Barito, Werman, menegaskan bahwa pihak perusahaan berkomitmen menghormati adat dan budaya lokal dalam setiap langkahnya.
“Kegiatan ini kami laksanakan sesuai arahan para pemangku adat. Ini bagian dari visi dan misi perusahaan untuk senantiasa berjalan selaras dengan kearifan lokal,” ujarnya.Sementara itu, perwakilan PT Mitra Barito, Rolie Pendi, menyambut baik pelaksanaan ritual adat ini. Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya bentuk penghormatan terhadap tradisi, tetapi juga sebagai upaya menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan roh leluhur.
“Kegiatan ini sangat bagus. Kami berharap, dengan dilaksanakannya ritual ini, seluruh proses pengeboran dapat berjalan lancar tanpa hambatan apa pun,” harapnya.
Melalui pelestarian budaya ini, PT Mitra Barito menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mengejar pembangunan fisik, tetapi juga merawat nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat lokal.(M.EDRIANUS).
Posting Komentar