Hindari Sering Minum Obat Pereda Nyeri, Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Usus Buntu Pecah

KESEHATAN-KoreksiNews, Apakah anda pernah merasakan nyeri di perut kanan bagian bawah, kalau pernah segera periksakan ke dokter untuk memastikan apakah itu penyakit usus buntu atau tidak. Foto Ilustrasi
Dilansir dari Halodoc, Penyakit apendisitis atau yang lebih di kenal masyarakat dengan nama usus buntu adalah kondisi peradangan di bagian usus buntu dan saat peradangan memburuk, usus buntu pecah jadi tidak bisa terhindarkan dan akhirnya menjadi semakin parah
Peradangan ini perlu segera mendapat penanganan. Pasalnya, usus buntu yang tak terobati dan pecah bisa mengancam nyawa pengidapnya.
Berikut beberapa penyebab usus buntu pecah yang perlu kamu waspadai yakni peradangan yang tidak mendapat perawatan yang tetap ini bisa membuat organ usus buntu membengkak semakin parah dan menghentikan aliran darah ke usus buntu terhenti.
Ketika pecah membuat kotoran termasuk sisa-sisa pencernaan dan lendir yang mengandung kuman bisa menyebar ke perut dan seluruh tubuh. Hal ini tentu amat membahayakan nyawa pengidapnya.
Faktor penyebab usus buntu pecah yaitu tidak mendapatkan pengobatan yang tetap lebih dari tiga hari setelah mengalami gejala usus buntu dan juga terlalu sering mengonsumsi obat pereda rasa sakit atau steroid.
Didalam dunia medis, pecahnya salah satu bagian perut disebut sebagai perforasi dan ketika hal itu terjadi maka pengidapnya akan mengalami demam, perut tegang dan kencang, mual dan muntah, nyeri pada bagian atas atau tengah perut dan menetap di perut bagian bawah di sisi kanan.
Selanjutnya, kesulitan buang air besar dan buang gas, sakit perut yang meningkat saat berjalan, berdiri, melompat, batuk, atau bersin, nafsu makan menurun, sembelit atau diare, detak nadi semakin cepat (takikardia) dan turunnya tekanan darah (hipotensi).
Untuk perawatan penyakit Usus Buntu umumnya melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang dan sebelum operasi, dokter memberikan dosis antibiotik untuk mengobati infeksi.
Untuk penanganannya yaitu :
1. Appendectomy
Tindakan operasi bisa melalui metode laparotomi dengan menyayat bagian perut sekitar 5-10 sentimeter. Pembedahan dapat dokter lakukan melalui beberapa sayatan kecil di perut alias laparoskopi.
Selama operasi usus buntu laparoskopi, ahli bedah memasukkan alat bedah khusus yang juga memiliki kamera video ke dalam perut. Tujuannya untuk memandu dokter untuk melihat bagian dalam perut dan mengangkat usus buntu.
Secara umum, operasi laparoskopi memungkinkan pasien pulih lebih cepat. Keunggulan lainnya itu minim rasa sakit dan menghasilkan sedikit jaringan parut.
Akan tetapi, tidak semua orang cocok dengan operasi laparoskopi. Jika usus buntu pecah dan infeksi telah menyebar ke luar usus buntu atau mengalami abses, pasien mungkin memerlukan operasi usus buntu terbuka. Tujuannya untuk membersihkan rongga perut.
2. Menguras Abses Sebelum Operasi
Jika usus buntu pecah dan terbentuk abses, dokter perlu mengeringkan jaringan ini dengan memasukkan selang melalui kulit ke dalam abses. Kemudian, dokter bisa melakukan operasi beberapa minggu kemudian setelah infeksi telah tertangani dengan baik.