Sekertaris Daerah Dairi Buka Orientasi AMPSR

Koreksi News
... menit baca
DAIRI // KoreksiNews - Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu alat ukur untuk menilai keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan. Sementara itu, Kabupaten Dairi sampai dengan Desember 2024, ditemukan kasus kematian Ibu ada 4 kasus dengan berbagai penyebab seperti Hipertensi, Pendarahan dan penyebab terbanyak adalah Asfiksia(kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang).
Untuk tahun 2025 sampai bulan mei ada satu kasus kematian Ibu akibat pendarahan dan 11 kasus kematian Neonatal (0-28) hari dengan penyebab berat badan lahir yang rendah dan infeksi.
Demikian disampaikan oleh Sekertaris Daerah Dairi Surung Charles Bantjin ketika membuka Orientasi Audit Maternal dan Perinatal, Surveilans dan Respon (AMPSR) pada hari Jumat,20/06/2025 bertempat di Ruang Rapat Bupati Dairi.
Sekda juga menyampaikan bahwa angka Kematian ibu dan bayi merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat.Berbagai upaya telah dilakukan namun tantangan masih tetap ada.
"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Maternal, Perinatal di kabupaten Dairi.Tentunya kehadiran para narasumber akan menambah ilmu dan wawasan kita dalam mewujudkan upaya penurunan angka kematian Ibu dan Bayi di kabupaten Dairi yang kita cintai ini,"ujar Sekda.
Kegiatan Orientasi itu dihadiri oleh narasumber dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) provinsi Sumatera Utara Prof.Dr.dr.Sarma Nursani Lumbanraja,SP.OG,K dan narasumber dari RSUD Sidikalang yang membahas Konsep AMPSR oleh dr.Elisabet Tarigan M.Ked(Ped),SP.A, Sekretaris Dinas Kesehatan Frisda Turnip,para Dokter,Kabid Kesmas Dinkes Imelda Purba, tenaga medis dari RSUD Sidikalang,RSU Serenapita dan Puskesmas.(PS).
Sebelumnya
...
Berikutnya
...